Thursday, February 14, 2013

Nikmatnya Es Khas Betawi, Selendang Mayang



Buat orang betawi asli pasti udah gak asing kan kenal es selendang mayang? Minuman ini emang khas betawi. Gak semua tempat mudah dapetin penjual es ini, kalo kalian mau coba bisa datang ke Museum Jakarta salah satunya sambil berkunjung ke Museum Jakarta yang penuh sejarah.
Sekitar jam 9an kalian udah bisa menikmati es ini bertepatan dengan jam buka museum yaitu jam 09.00. sampai cukup malam kalian masih bisa dapatkan es ini di museum Jakarta. Karena masih banyak pengunjung yang berada di sekitar museum untuk menikmati wisata malam, sekadar mengobrol, ataupun sedang melakukan kegiatan..asyik ya bareng sama temen-temen. cukup bayar Rp5.000 udah bisa menikmati enaknya es ini. Rasanya manis, legit ada rasa gurih dari santan dan manis dari gula arennya. Makin segar dinikmati saat dingin pakai es. Karena biasanya dinikmati pakai es makanya disebutan Es Selendang Mayang. Katanya nih, menurut salah seorang penjual es selendang mayang di Kota Tua menceritakan kalau dulunya masyarakat Betawi menyebut makanan ini sebagai cendol parek. Jauh juga ya perubahan namanya jadi es selendang mayang.

Bagi yang mau coba buat es ini gampang deh..tinggal beli aja sagu aren, tepung beras, gula putih, gula merah, dan santan. Caranya, Sagu aren dan tepung beras direbus sambil diaduk dan diberi warna dengan pasta sesuai keinginan, Setelah adonan matang, selendang mayang dituang ke cetakan kemudian didiamkan sampai mengeras. lalu gula putih dan gula merah yang dicampur santan sebagai perasanya ditambahkan, Setelah Selendang mayangnya  dipotong bentuk dadu, trus baru disiram gula putih, gula merah, santan dan es batu sesuai selera deh..baiknya Selendang Mayang sendiri tawar, tanpa bahan tambahan apa pun, termasuk gula. Karena bila ditambahkan dengan tambahan rasa seperti gula atau garam, selendang mayang tidak akan bertahan lama. Semakin mudah dan deketnih sekarang menikmati es selendang mayang, datang aja ke Eat & Eat yang berlokasi di mall-mall favorite kalian, ada di kawasan Kelapa Gading, Gandaria City dan Sumarecon Mal Serpong.


http://travelblog.ticktab.com/2012/10/09/nikmatnya-es-khas-betawi-selendang-mayang/

Tuesday, January 22, 2013

Tino Sidin


Tino Sidin 

(lahir di Tebingtinggi, Sumatera Utara, 25 November 1925 – meninggal di Jakarta, 29 Desember 1995 pada umur 70 tahun) adalah seorang pelukis dan guru gambar yang terkenal dengan acaranya di stasiun TVRI era 80-an, yaitu Gemar Menggambar. Dalam acara ini "pak Tino" mengajar anak-anak bahwa menggambar itu mudah, dan merupakan perpaduan dari garis-garis lurus dan garis-garis lengkung. Pada akhir setiap acara beliau menunjukkan gambar-gambar yang dikirim oleh pemirsanya dan kemudian menambahkan komentar yang sangat dikenal, "Bagus!"

Buku-buku
Tino Sidin menulis beberapa buku tentang menggambar dan cerita bergambar, di antaranya adalah:
        Juga :   Mari Menggambar (10 jilid)



http://id.wikipedia.org/wiki/Tino_Sidin

Van Der Valk IntroTV Theme Tune - Eye Level - Composed by Jack Trombey